Jumat, 12 Oktober 2012

Extreme marketing strategy


 
Posting ini didedikasikan untuk berbagi aneka strategi marketing yang ekstrim namun mencapai tujuannya.
  • IM* freetalk
Prestasi: Mendapatkan 300rb pelanggan pertamanya dalam 3 bulan
Sekitar tahun 1998an, saat pertama kali dikenal public, IM* menggratiskan biaya call local. Nelfon kapanpun dan selama apapun, selama masih 1 cluster GRATISS!. Bisa dibilang, ini gratisan paling jujur dan paling nyata (y) Alhasil, kalangan anak muda menyambut gembira tawaran ini. Apalagi yang punya LDR (long distance relationship) Jakarta – Bandung atau Semarang –Jogja. Bagi IM* hal ini tidak menjadi masalah karena masih dalam fase trial(percobaan) jaringan. Everybody is happy!
  • X* loss billing di Bali
Prestasi: Menjadi market leader di Bali
Salah satu ‘anomali’ di bisnis seluler adalah ‘berkuasa’nya X* di Bali. Mereka mengklaim menguasai 35% marketshare. Seorang kolega dengan rasa ingin tahu besar pernah menawarkan SP Indo*** gratis kepada anak mahasiswa, asal mereka mau menukarkan dengan kartu X* mereka. Dan mereka menolak!. Usut punya usut, rupanya ada hal unik yang menjadikan mereka loyal pada X*. Kabarnya, selalu ada 1 hari setiap bulan dimana counter billing X* mati. Jika hari itu tiba, nelfon dan sms yang dilakukan tidak mengurangi pulsa. Dan itu dialami 1x24 jam!. Anehnya lagi ketika dikomplain ke CSnya, mereka menolak mengakui adanya kerusakan system billing.
  • Sumardy “Peti Mati”
Prestasi: Mampu menciptakan Word of Mouth, sesuai buku WOMM yang dikarangnya
Buku yang mengajarkan Word of Mouth Marketing (WOMM) sudah beredar di toko buku. Tapi keberadaan buku itu sendiri tidak menjadi WOM. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Sumardy Ma ketika akan meluncurkan buku karangannya tentang WOMM. Sumardy mengirim peti mati sebagai undangan dan souvenir peluncuran bukunya kepada (rencananya) 100 penggiat dunia marketing. hal ini menjadi berita nasional dalam beberapa hari, dan Sumardy sempat berurusan dengan polisi sebelum akhirnya terbebas dari tuduhan. Seorang penerima peti mati mengungkapkan kekesalannya “saya memiliki anak usia 1 tahun, menerima peti mati berukuran anak kecil, dengan tulisan : Rest in peace soon, sungguh tidak lucu”!

Masih banyak strategi ekstrim yang lain, yang mungkin terpikirkan oleh masing-masing orang. Pernah mengalami, atau ada ide baru? Silakan berbagi di kolom komentar.

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar